Melalui Payung Ayo Olahraga, Sepeda Nusantara Etape 18 Berlangsung Di Ternate

Melalui Payung Ayo Olahraga, Sepeda Nusantara Etape 18 Berlangsung Di Ternate
Melalui Payung Ayo Olahraga, Sepeda Nusantara Etape 18 Berlangsung Di Ternate. Gelaran Sepeda Nusantara Etape 18 yang berlangsung di Ternate, Maluku Utara, terasa sangat istimewa. Pasalnya, program unggulan Kemenpora melalui payung Ayo Olahraga tersebut menjadi rangkaian Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2018.
Sejak Minggu (9/9/2018) pagi, ribuan masyarakat Ternate sudah memadati kawasan Land Mark yang menjadi lokasi start dan finis. Sama seperti lokasi lainnya, sebelum menggowes sejauh 5km, semua peserta diajak bersenam Ayo Olahraga.
Kemudian tepat pukul 08.00WIT, Deputi III Bidang Pemberdayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta melepas para peserta. Tetapi sebelumnya dalam sambutan Isnanta mengungkapkan rasa senangnya dengan animo masyarakat Ternate.
“Alhamdulillah etape ke-18, etape kota Ternate Maluku Utara, bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional. Kegiatan ini sekaligus mengkampanyekan dan mensosialisasikan gerakan Ayo Olahraga dan mempromosikan Asian Para Games 2018,” ucapnya.
Para peserta juga dimanjakan oleh berbagai obyek pariwisata sepanjang bergowes, seperti Land Mark Kota Ternate, Taman Nukila, Keraton Kesultanan Ternate dan Pantai Palajawa Satu. Hal ini tentu membuat para peserta makin menikmati dalam perjalananya. Terlebih mereka juga ikut menjadi saksi penyulutan obor Asian Para Games yang dilakukan di Keraton Kesultanan Ternate.
Ternate atau Maluku Utara secara umum beruntung menjadi tuan rumah hajat nasional Kemenpora. Sebelumnya, Gebyar Haornas 2018 juga sudah membuka rangkaian yang sehari selanjutnya digelar Festival Senam Lansia 2018 yang berlangsung di Tidore.
Kegiatan tidak berhenti di situ saja. Karena, Ternate mendapatkan kesempatan menjadi kota penyulutan api obor Asian Para Games 2018 yang apinya di ambil dari sumber api abadi di Mrapen, Jawa Tengah.
Ketika Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mendapatkan gelar kehormatan dari Kesultanan Ternate merupakan momen yang tidak bisa dilupakan. Pemberian gelar adat itu bernama Kapita Ngofa Ngare atau yang berarti pemimpin pemuda. Imam dianggap mampu menggerakkan pemuda untuk mencintai tanah air Indonesia.
Kemudian sesi selanjutnya adalah pembacaan sumpah oleh Johukum Sangaji. Menteri asal Bangkalan, Jawa Timur, itu terlihat serius mengikuti proses pengukuhan gelar tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

IPB Dan UI Telah Teken Kerjasama Dengan Moskow Terkait Pendidikan Dan Penelitian

Tidak Lagi Dibatasi Nomenklatur, Kini Perguruan Tinggi Bisa Membuka Prodi Bidang Baru

Kerjasama Pendidikan Dan Penelitian Terjalin Antara Fakultas Biologi UGM Dan Murdoch University